Sunday 21 April 2013

Cara budidaya ikan lele sangkuriang di kolam terpal Paling lengkap dan Mudah

Bismillah

Assalamualaikum Wr Wb, dalam kesempatan kita kali ini saya sebagai author dari blog http://tutorkap.blogspot.com/ ini akan memberikan beberapa informasi dan tutorial bagaimana cara mengelola berbagai bisnis mulai yang sederhana sampai benar-benar memiliki aset investasi besar.tak ternilai harganya untuk dimasa yang akan datang. Untuk itu anda bisa membaca beberapa trik usaha yang berjudul Cara budidaya ikan lele sangkuriang di kolam terpal Paling lengkap dan Mudah ini secara lengkap eserta triknya dibawah ini :

Cara budidaya ikan lele sangkuriang di kolam terpal Paling lengkap dan Mudah :
http://tutorkap.blogspot.com/2013/04/
Cara.budidaya.ikan.lele.sangkuriang.
di.kolam.terpal.Paling.lengkap.dan.Mudah.html
Keuntungan dari kolam terpal :

  • 1      terhindar dari pemangsaan ikan liar
  • 2      Dilengkapi pengatur volume air yang bermanfaat untuk memudahkan penggantian air maupun panen
  • 3      Dapat dijadikan peluang usaha mikro dan makro
  • 4      Lele yang dihasilkan lebih berkualitas,lele terlihat tampak bersih,dan tidak berbau dibandingkan pemeliharaan diwadah lain
  • Dapat diterapkan di lahan terbatas
  • Dapat diterapkan di lahan atau tanah yang porous (tanah yang menyerap air) atau berpasir
  • Biaya investasi murah
  • Dapat diterapkan di daerah sulit air
  • Pembuatannya praktis
  • Ikan lele yang dibudidayakan di kolam terpal tidak berbau lumpur
  • Ikan lele yang dibudidayakan di kolam terpal jarang diserang penyakit
  • Kelangsungan hidup (Survival Rate) ikan lele yang dipelihara di kolam terpal lebih tinggi, bisa mencapai 95%
Langkah-langkah pembuatan kolam terpal adalah

  1. Usahakan lahan yang sedikit rindang,tapi jangan langsung dibawah pohon
  2. Terpal ukuran 6 x 8 meter (terpal jenis A3 lebih tebal),saat pemasangan sebaiknya ukuran terpal agak dilebihkan agar dapat dibentuk sesuai rangka/patok,
  3. Tanah digali dengan kedalaman ± 70 cm, dan lebar 4 x 6 m2  untuk menempatkan posisi terpal.
  4. keliling kolam harus di pagar dengan waring untuk menghindari gangguan hewan ternak atu mengantisipasi lele melompat.
  5. untuk menguatkan posisi terpal dibibir kolam sebaiknya di pasang karung yang diisi dengan tanah sepanjang keliling kolam.


Peralatan Penunjang

  • Beberapa jenis alat yang diperlukan diantaranya adalah timbangan,alat tangkap (serok/lambit),ember dll.Alat-alat tersebut biasanya dipakai untuk memanen ikan atau pada saat kegiatan sampling pertumbuhan bobot tubuh ikan

Persiapan Kolam

  • Sebelum digunakan,sebaiknya kolam dipupuk terlebih dahulu.Pemupukan bermaksud untuk menumbuhkan

Planton hewani dan nabati yang menjadi makanan alami bagi benih ikan lele.Pupuk yang digunakan adalah pupuk kandang (kotoran ayam) dengan dosis 500-700 gr/m2 atau dalam ukuran 4 x 6 m2  sebanyak 16 Kg  . Dapat pula ditambahkan urea 15 gr/m2. Tahapan pemupukannya adalah mula-mula kolam diisi air setinggi 3 -5 cm dan dibiarkan selama satu minggu sampai wana air kolam berubah coklat atau kehijauan,yang menunjukkan mulai banyak jasad-jasad renik yang tumbuh sebagai makanan alami lele.kemudian secara bertahap ketinggian air ditambah hingga minggu

2, sebelum benih lele ditebar.
             
Penebaran benih

  • Sebelum benih ditebar,sebaiknya benih disucihamakan dulu dengan merendamnya didalam larutan KMNO4 (Kalium Permangat) atau PK dengan dosis 35 gr/m2 selama 24 jam atau formalin dengan dosis 25 mg/l selama 5 -10 menit
Penebaran benih hendaknya  dilakukan pada pagi/sore hari.pada kedua kondisi ini umumnya perbedaan nilai suhu air pada permukaan dan dasar kolam tidak terlalu besar.Hindari penebaran benih pada kondisi terik matahari secara langsung.Kedalam air kolam pun hendaknya disesuaikan dengan jumlah dan ukuran benih.Jumlah padat tebar benih 75-100 ekor/m2 yang berukuran  5 - 8 cm. Kedalaman air pada benih diterbarkan ± 30 cm
Pemberian Pakan

  • Pada dasarnya Lele Sangkuriang merupakan ikan yang bersifat omnivora.Makanan yang diberikan bisa makanan alami yang bisa diperoleh dari sekitar kolam atau tempat tinggal kita. Pemberian makanan tambahan berupa pellet bisa diberikan jika tidak mau repot mencari makanan alami. Dalam Budi Daya Lele Sangkuriang jumlah besar cara ini lebih praktis dilaksanakan. Jumlah makanan yang diberikan sebanyak 2-5% perhari dari berat total ikan yang ditebarkan di kolam. Cara menghitungnya dengan mengambil sampel beberapa Lele Sangkuring kemudian ditimbang. Untuk mempercepat pertumbuhan dan meningkatkan efisiensi pemberian pakan, makanan dicampurkan dengan probiotik. Menurut pengamatan beberapa petani dan peneliti probiotik mampu meningkatkan efisiensi pencernakan makanan sehingga ikan lele menjadi cepat besar dan bobot bertambah.
  • Pemberian pakan frekuensinya 3-4 kali setiap hari. Sedangkan komposisi makanan buatan dapat dibuat dari campuran dedak halus dengan ikan rucah dengan perbandingan 1:9 atau campuran dedak halus, bekatul, jagung, cincangan bekicot dengan perbandingan 2:1:1:1 campuran tersebut dapat dibuat bentuk pellet.

Dan untuk diketahui juga bahwa Pemberian pakan buatan (pelet) diberikan sejak benih berukuran 2 minggu berupa bentuk serbuk halus. Kemudian setelah itu berangsur-angsur digunakan pelet diameter 1 milimeter barulah kemudian beralih ke pellet ukuran 2 milimeter (sesuai umur ikan lele). Hal ini dimaksud agar pellet dapat dicerna lebih baik dan lebih merata oleh seluruh ikan sehingga meminimalisir terjadinya variasi ukuran lele selama pertumbuhannya.
Pakan yang diberikan berupa pellet dengan kandungan protein berkisaran antara 28 – 33 %. Pemberian pakan ini dilakukan secara berkala dengan dosis 3-5% dari bobot total ikan dan pemberian sebanyak 3 x sehari (pagi,siang dan sore)


Hama dan Penyakit Ikan Lele

  • Hama pada lele adalah binatang tingkat tinggi yang langsung mengganggu kehidupan lele. Di alam bebas dan di kolam terbuka, hama yang sering menyerang lele antara lain berang-berang, ular, katak, burung, serangga, musang air, ikan gabus dan belut
  • Penyakit parasit adalah penyakit yang disebabkan oleh organisme tingkat rendah seperti virus, bakteri, jamur, dan protozoa yang berukuran kecil.

Jenis hama/penyakit Beserta Gejalanya :
1.   Penyakit karena bakteri Aeromonas hydrophilla dan Pseudomonas hydrophylla
Bentuk bakteri ini seperti batang dengan cambuk yang terletak di ujung batang, dan cambuk ini digunakan untuk bergerak. Ukurannya 0,7-0,8 x 1-1,5 mikron.
Gejala: lele yang terkena bakteri ini: warna tubuh menjadi gelap, kulit kesat dan timbul pendarahan. Lele bernafas megap-megap di permukaan air.
Pencegahan: lingkungan harus tetap bersih, termasuk kualitas air harus baik.
Pengobatan: melalui makanan antara lain pakan dicampur Terramycine dengan dosis 50 mg/kg ikan/hari, diberikan selama 7-10 hari berturut-turut atau dengan Sulphonamid sebanyak 100 mg/kg ikan/hari selama 3-4 hari.
2.      Penyakit tuberculosis yang disebabkan bakteri Mycobacterium fortoitum
Gejalanya: tubuh  ikan berwarna gelap, perut bengkak (karena tubercle/bintil-bintil pada hati, ginjal, dan limpa). Posisi berdiri di permukaan air, berputar-putar atau miring-miring, bintik putih di sekitar mulut dan sirip.
Pengendalian: memperbaiki kualitas air dan lingkungan kolam.
Pengobatan: dengan Terramycin dicampur dengan makanan 5-7,5 gram/100 kg ikan/hari selama 5-15 hari.
3. Penyakit karena jamur/candawan Saprolegnia.
Penyebab: jamur ini tumbuh menjadi saprofit pada jaringan tubuh yang mati atau ikan yang kondisinya lemah.
Gejala: ikan ditumbuhi sekumpulan benang halus seperti kapas, pada daerah luka atau ikan yang sudah lemah, menyerang daerah kepala tutup insang, sirip, dan tubuh lainnya. Penyerangan pada telur, maka telur tersebut diliputi benang seperti kapas.
Pengendalian: benih gelondongan dan ikan dewasa direndam pada Malachyte Green Oxalate 2,5-3 ppm selama 30 menit dan telur direndam Malachyte Green Oxalate 0,1-0,2 ppm selama 1 jam atau 5-10 ppm selama 15 menit.
4. Penyakit bintik putih dan gatal (Trichodiniasis)
Penyebab: parasit dari golongan Ciliata, bentuknya bulat, kadang-kadang amuboid, mempunyai inti berbentuk tapal kuda, disebut Ichthyophthirius multifilis.
Gejala:1      ikan yang diserang sangat lemah dan selalu timbul di permukaan air;2      terdapat bintik-bintik berwarna putih pada kulit, sirip dan insang;3      ikan sering menggosok-gosokkan tubuh pada dasar atau dinding kolam.
Pengendalian: air harus dijaga kualitas dan kuantitasnya.
Pengobatan: dengan cara perendaman ikan yang terkena infeksi pada campuran larutan formalin 25 cc/m3 dengan larutan Malachyte Green Oxalate 0,1 gram/m3 selama 12-24 jam, kemudian ikan diberi air yang segar. Pengobatan diulang setelah 3 hari

5. Penyakit cacing Trematoda
Biasanya penyakit yang Menyerang dalam budidaya lele sangkuriang di koam terpal adalah 
Penyebab: cacing kecil Gyrodactylus dan Dactylogyrus. Cacing Dactylogyrus menyerang insang, sedangkan cacing Gyrodactylus menyerang kulit dan sirip.


Gejala: insang yang dirusak menjadi luka-luka, kemudian timbul pendarahan yang akibatnya pernafasan terganggu.
Pengendalian:

  • 1      direndam formalin 250 cc/m3 air selama 15 menit;
  • 2      Methyline Blue 3 ppm selama 24 jam;
  • 3      menyelupkan tubuh ikan ke dalam larutan Kalium Permanganat (KMnO4) 0,01% selama ±30 menit;
  • 4      memakai larutan NaCl 2% selama ± 30 menit;
  • 5      dapat juga memakai larutan NH4OH 0,5% selama ±10 menit.
  • 6      Parasit Hirudinae


Penyebab:

  1. lintah Hirudinae, cacing berwarna merah kecoklatan.
  2. Gejala: pertumbuhannya lambat, karena darah terhisap oleh parasit, sehingga menyebabkan anemia/kurang darah.
  3. Pengendalian: selalu diamati pada saat mengurangi padat tebar dan dengan larutan Diterex 0,5 ppm.
  4. Apabila lele menunjukkan tanda-tanda sakit, harus dikontrol faktor penyebabnya, kemudian kondisi tersebut harus segera diubah, misalnya :
  5. Bila suhu terlalu tinggi, kolam diberi peneduh sementara dan air diganti dengan yang suhunya lebih dingin.
  6. Bila pH terlalu rendah, diberi larutan kapur 10 gram/100 l air.
  7. Bila kandungan gas-gas beracun (H2S, CO2), maka air harus segera diganti.
  8. Bila makanan kurang, harus ditambah dosis makanannya.

Mengapa memilih lele sangkuriang:  
Memang daging Lele sangkuriang memiliki rasa yang lebih enak dan gurih, tak heran permintaannya semakin banyak. Selain rasa yang enak didukung pula dengan pertumbuhannya yang lebih cepat dari Lele Dumbo. Untuk benih yang ditabur pada ukuran 5-8 cm dalam masa pemeliharaan 130 hari sudah bisa dipanen dalam bobot 200 sampai 250 gr/ekor. Biasanya ada Lele Sangkuriang yang memiliki pertumbuhan lebih cepat dari ikan lainnya, secara berkala misalnya satu bulan sekali, Lele Sangkuriang dipisahkan berdasarkan ukurannya. Hal ini dilakukan agar ikan yang pertumbuhannya lebih lambat tidak kalah dalam bersaing mengkonsumsi makanan. Selain itu ikan yang pertumbuhannya cepat bisa dipanen dalam waktu yang lebih cepat.

Jika anda memiliki berbagai pertanyaan tentang tema judul Cara budidaya ikan lele sangkuriang di kolam terpal Paling lengkap dan Mudah  hari ini, anda bisa menuangkan pendapat anda dengan mengisi kolom komentar yang terdapat dibawah ini. Terima kasih karena anda telah membaca tutorial blog sederhana ini.
Wassalamualaikum Wr Wb, 

Cara menanam cabe dan tomat dalam pot Budidaya Organik

Bismillah

Assalamualaikum Wr Wb, dalam kesempatan kita kali ini saya sebagai author dari blog http://tutorkap.blogspot.com/ ini akan memberikan beberapa informasi dan tutorial bagaimana cara mengelola berbagai bisnis mulai yang sederhana sampai benar-benar memiliki aset investasi besar.tak ternilai harganya untuk dimasa yang akan datang. Untuk itu anda bisa membaca beberapa trik usaha yang berjudul Cara menanam cabe dan tomat dalam pot Budidaya Organik ini secara lengkap eserta triknya dibawah ini:

http://tutorkap.blogspot.com/2013/04/
Cara.menanam.cabe.dan.tomat.
dalam.pot.Budidaya.Organik.html
Cara menanam cabe dan tomat dalam pot Budidaya Organik
Pembibitan:

  • Benih yang telah berkecambah atau bibit cabe umur 10-14 hari (biasanya telah tumbuh sepasang daun) sudah dapat dipindahkan ke tempat pembibitan.
  • Siapkan tempat pembibitan berupa polybag ukuran 8 x 8 cm. masukkan ke dalamnya campuran tanah, bambu dan Tricho Kompos.
  • Pindahkan bibit cabe ke wadah pembibitan dengan hati-hati. Pada saat bibit ditanam di polybag/pot, tanah disekitar akar tanaman ditekan-tekan agar sedikti padat dan bibit berdiri tegak. Letakkan bibit di tempat teduh dan disirami secukupnya untuk menjaga kelembabannya. Pembibitan ini untuk meningkatkan daya adaptasi dan daya tumbuh bibit pada saat pemindahan di tempat terbuka.
  • Bibit bisa ditanam di polybag setelah berumur 21 hari.


Penyiapan Media Tanam Polybag:

  • Siapkan Polybag tempat penanaman berukuran 35cm X 35cm yang diberi lubang kiri kanannya untuk pengaturan air.
  • Buat Campuran dengan komposisi tanah, pupuk kompos dan arang sekam (brambut) dengan perbandingan 2:1:1 sebanyak yang dibutuhkan. penggunaan sekam bertujuan untuk memperbaiki drainase sehingga air tidak tergenang dalam polybag.
  • Semprot dengan PGPR (Plant Growt Promotion Rhizabacteri) untuk mematikan hama pengganggu dakam media tanah dan tunggu beberapa jam.
  • Bahan-bahan tersebut disiram dengan air dan PGPR dengan perbandingan 1:15 liter.
  • Masukkan campuran tersebut ke dalam polybag setinggi 3/4 dari volume polybag.

Penanaman:

  • Bibit yang telah berumur 21 hari sudah siap ditanam dalam polybag atau pot.
  • Pilih bibit cabe yang baik yaitu yang pertumbuhannya tegar, warna daun hijau, tidak cacat atau terkena hama penyakit.
  • Siapkan polybag yang akan ditanami, padatkan permukaan media tanah, siram dengan air ditambah PGPR lalu letakkan di tempat terbuka yang terkena sinar matahari langsung.
  • Wadah media bibit dari plastik harus dibuka dulu sebelum ditanam. Hati-hati supaya tanah yang menggumpal akar tidak lepas.
  • Waktu penanaman pada pagi atau sore hari untuk mengurangi penguapan.
  • Bibit ditanam sebatas pangkal batang dengan posisi tegak lurus, tanah di sekitar batang dipadatkan agar perakaran lebih kuat kemudian dilakukan penyiraman.

Pemeliharaan:

  1. Pewiwilan atau perempelan; dilakukan terhadap tunas samping yang muncul sebelum pembungaan agar tanaman tumbuh besar terlebih dahulu. Lakukan Perempelan daun-daun tua, bunga pertama dan seluruh tunas yang keluar dari ketiak daun dibawah percabangan pertama.
  2. Penyiraman; Apabila tidak ada hujan, penyiraman dilakukan setiap hari sampai umur 2 minggu, setelah itu penyiraman cukup dilakukan 2-3 kali seminggu atau sesuai dengan kondisi kelembaban tanah. Penyiraman tanaman sebaiknya dilakukan pada pagi hari sebelum jam 09:00 pagi, karena pada siang hari tanaman banyak membutuhkan air untuk proses fotosintesis.
  3. Pemupukan; Setelah usia 1-2 minggu semprot dengan pupuk NPK Cair (Yang organik ya; banyak dijual koq di tempat kebutuhan Pertanian dan perkebunan).
  4. Pengendalian hama; hama yang dominan menyerang adalah kutu daun, thrips dan lalat buah sedangkan penyakit yang timbul diantaranya layu bakteri dan virus mozaik yang menyebabkan stagnasi dan kematian tanaman. Adapun pengendalian yang bisa dilakukan seperti berikut:
  5. Untuk mengendalikan hama lalat buah dapat digunakan "eugenol"/petrogen untuk menarik lalat buah yang ditempatkan disetiap sudut lokasi pertanaman cabe dalam polybag.
  6. Untuk mengendalikan serangga pengisap daun seperti Thrips, Aphid, Penyakit busuk buah kering (Antraknosa) yang disebabkan cendawan, bisa menggunakan Pernab Mozaik.

Masa Panen dan Pemetikan:

  1. Pada umur 60 hari setelah tanam, cabe dalam polybag sudah masuk fase generatif yaitu mulai berbunga dan pematangan buah sampai umur 70 hari setelah tanam. Panen pertama dilakukan pada umur 75-80 hari kemudian panen berikutnya setiap 3-4 hari sekali atau sesuai dengan kondisi buah.
  2. Pemetikan dilakukan dengan hati-hati agar percabangan atau tangkai tanaman tidak patah.
  3. Setelah pengunduhan lakukan penyemprotan dengan pernab mozaik.


Jika anda memiliki berbagai pertanyaan tentang tema judul Cara menanam cabe dan tomat dalam pot Budidaya Organik hari ini, anda bisa menuangkan pendapat anda dengan mengisi kolom komentar yang terdapat dibawah ini. Terima kasih karena anda telah membaca tutorial blog sederhana ini.
Wassalamualaikum Wr Wb,